“Saya tidak pusing saat foto saya dihina-hina. Tapi saat ada gerakan pembusukan terhadap Makassar di dunia maya, maka itu pasti akan saya lawan.”
Demikian ungkapan Wali Kota Makassar, Ramdhan Pamanto yang dilansir lewat media online Tribun Timur Makasar (23/02/2015). Komentar tersebut merupakan respon atas beredarnya hastag Makassar tidak aman di berbagai media sosial. Tak hanya Danny, Polisi pun merasa perlu untuk melakukan upaya preventif untuk mencegah penyebaran isu yang dianggap provokatif itu. Ia pun berjanji akan mencari tahu penyebar isu tersebut. Nampaknya, aparat kepolisian satu kongsi dengan Pak Danny untuk menyelesaikan isu yang dianggap sebagai bentuk pembusukan Kota Makassar tersebut.
Tak hanya itu, mungkin ini juga menjadi bahagian dari siri’ mereka, karena isu tersebut telah mendunia. Atau dalam artian, kota ini mendunia dengan isu kriminalnya. Menanggapi hal tersebut, berbagai komentar pun bermunculan di media sosial. Salah satunya adalah komentar yang mengatakan bahwa aparat keamanan (polisi) tidak perlu untuk mengada-ada. Sebab yang menjadi persoalan mendasar kita saat ini adalah keamanan. Sementara isu yang dianggap provokatif itu, muncul seiring dengan bringasnya aksi brutal geng motor yang seoalah terbiarkan.
Jika sikap aparat tersebut tetap pada pendiriannya, maka sungguh sangat disayangkan. Sebab yang kita harapkan saat ini adalah ketegasan mereka untuk fokus membarantas aksi kriminal geng motor, dan mengembalikan Makassar menjadi kota yang nyaman dan aman. Bukan dengan sibuk mengurusi urusan lain yang belum tentu bisa dituntaskan dalam waktu dekat ini.
Pertanyaannya kemudian, bukankah aksi brutal geng motor adalah bahagian dari bentuk pembusukan Kota Makassar? Terus penting mana nyawa manusia dengan isu yang dianggap provokatif itu? dan kenapa pula Pak Danny serta aparat Kepolisian bersikap, setelah banyak korban berjatuhan di jalan?
Pada faktanya, wacana Makassar tidak aman adalah salah satu isu yang cepat berkembang, tidak sama dengan sikap pemeritah dan aparat yang cenderung lamban dalam menangani persoalan. Kita tidak bisa membanyakan andaikan tidak ada isu tersebut, apakah pemerintah dan aparat keamanan di kota ini akan bersikap? Entahlah, yang jelasnya membiarkan persoalan kriminal berlarut-larut dan banyak merenggut korban, itu bukan lagi sebagai bentuk pembiaran, tapi sudah mengarah pada bentuk penzaliman seorang pemimpin terhadap rakyatnya, dan tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan karena sudah terkait dengan urusan nyawa manusia.
Selaku warga kota Makassar, kita berharap agar Walikota beserta aparat keamanan konsisten untuk bersikap guna memberi rasa aman bagi warganya. Bukan dengan sibuk mengurusi wacana pembusukan yang belum tentu meresahkan semua warga, sementara geng motor sudah jelas-jelas meresahkan.
0 komentar:
Posting Komentar