Jumat, 24 April 2015

Jaringan GUSDURian Gelar Diskusi Damai di Rumata Art Space


Hampir 3 Tahun, Jaringan GUSDURian Indonesia telah terbentuk dan terus bergerak demi mewujudkan perdamaian di Indonesia dengan berlandaskan pada 9 Nilai Dasar GUSDURian, yaitu; Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan, Kesederhanaan, Sikap Kesatria, dan Kearifan Tradisi.

Jaringan GUSDURian adalah organisasi kultural yang konsisten melanjutkan pemikiran dan perjuangan Gus Dur dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat, dan saat ini sudah puluhan komunitas GUSDURian terbentuk di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Makassar yang secara resmi berdiri pada tanggal 26 Feberuari 2013.


Jaringan GUSDURian Makassar dalam satu tahun terakhir intens melakukan dialog dengan tujuan untuk menyebarkan gagasan perdamian dengan melibatkan semua kalangan dari berbagai latar belakang agama, budaya, etnis dan Ras yang ada di Makassar.

Menindak lanjuti kegiatan tersebut, Jaringan GUSDURian Makassar kembali menggelar Dialog Publik dengan tema “Menciptakan Kota Makassar Yang Damai”. Dialog Publik ini akan menghadirkan Ir. H. Ramdan Pamanto (Wali Kota Makassar), Dr. Kadir Ahmad (Dewan Pembina GUSDURian Makassar), Drs. Ishak Ngeljaratan (Budayawan Sulsel) dan Arman Mannahawu (Ketua KNPI kota Makassar terpilih) sebagai pembicara.

Acara tersebut akan digelar pada hari Sabtu, 14 Juni 2014, Pukul: 14.30-18.00. Bertempat di Rumata Art Space. Jln. Bonto Nompo No. 12 A (Samping Gedung Juang 45). Acara ini terselengara atas kerjasama Jaringan GUSDURian Makassar dengan Rumata Art Space.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk respon terhadap kondisi sosial bangsa menjelang pemilu 2014, dimana isu SARA yang dikemas dalam bentuk Black Campaign menyeruak kepermukaan yang bisa menjadi penyebab terjadinya konflik sosial.

Makassar sebagai kota multikultur, tentunya sangat rentan dengan isu-isu tersebut, apalagi belakangan ini  kota Makassar  dihebohkan dengan berbagai aksi kekerasan seperti marakanya aksi Geng Motor, tawuran antar lorong serta kasus kriminal lainnya.

Olehnya itu,  keempat narasumber tersebut akan menguarai tetang pentingnya membangun kota Makassar yang damai. Wali Kota Makassar diharapkan dapat mengulas bagaimana membangun kota damai dengan berangkat dari lorong, tentunya ini juga untuk menjawab aksi tawuran antar lorong yang marak terjadi Makassar beberapa tahun terakhir.

Ishak Ngeljaratan akan mengurai pentingnya nilai-nilai kebudayaan (kearifan Lokal) dalam membangun kota Makassar yang damai. Sementara, Dr. Kadir Ahmad akan mengulas pentingnya menerapkan nilai-nilai agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang multikultur.

Sementara ketua KNPI terpilih akan mengurai tentang pentingnya kesadaran kaum muda dalam menciptakan suasana damai di kota Makassar, mengingat kasus tawuran antar lorong, dan aksi kejahatan lainnya banyak dilakoni oleh kalangan anak-anak muda.

Acara dialog public ini rencananya akandihadiri oleh berbagai komunitas agama, etnis, budaya, dan aliran yang ada di Makassar.



0 komentar: