Hampir
3 Tahun, Jaringan GUSDURian Indonesia telah terbentuk dan terus bergerak demi
mewujudkan perdamaian di Indonesia dengan berlandaskan pada 9 Nilai Dasar
GUSDURian, yaitu; Ketauhidan,
Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan, Kesederhanaan,
Sikap Kesatria, dan Kearifan Tradisi.
Jaringan
GUSDURian adalah organisasi kultural yang konsisten melanjutkan pemikiran dan
perjuangan Gus Dur dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat, dan saat
ini sudah puluhan komunitas GUSDURian terbentuk di berbagai daerah di
Indonesia, termasuk Makassar yang secara resmi berdiri pada tanggal 26
Feberuari 2013.
Jaringan
GUSDURian Makassar dalam satu tahun terakhir intens melakukan dialog dengan
tujuan untuk menyebarkan gagasan perdamian dengan melibatkan semua kalangan
dari berbagai latar belakang agama, budaya, etnis dan Ras yang ada di Makassar.
Menindak
lanjuti kegiatan tersebut, Jaringan GUSDURian Makassar kembali menggelar Dialog
Publik dengan tema “Menciptakan Kota Makassar Yang Damai”. Dialog Publik ini akan
menghadirkan Ir. H. Ramdan Pamanto (Wali Kota Makassar), Dr. Kadir Ahmad (Dewan
Pembina GUSDURian Makassar), Drs. Ishak Ngeljaratan (Budayawan Sulsel) dan Arman
Mannahawu (Ketua KNPI kota Makassar terpilih) sebagai pembicara.
Acara tersebut akan digelar
pada hari Sabtu, 14 Juni 2014, Pukul: 14.30-18.00. Bertempat di Rumata Art
Space. Jln. Bonto Nompo No. 12 A (Samping Gedung Juang 45). Acara ini
terselengara atas kerjasama Jaringan GUSDURian Makassar dengan Rumata Art Space.
Kegiatan ini juga merupakan
bentuk respon terhadap kondisi sosial bangsa menjelang pemilu 2014, dimana isu
SARA yang dikemas dalam bentuk Black
Campaign menyeruak kepermukaan yang bisa menjadi penyebab terjadinya
konflik sosial.
Makassar sebagai kota
multikultur, tentunya sangat rentan dengan isu-isu tersebut, apalagi belakangan
ini kota Makassar dihebohkan dengan berbagai aksi kekerasan
seperti marakanya aksi Geng Motor, tawuran antar lorong serta kasus kriminal
lainnya.
Olehnya itu, keempat narasumber tersebut akan menguarai
tetang pentingnya membangun kota Makassar yang damai. Wali Kota Makassar diharapkan
dapat mengulas bagaimana membangun kota damai dengan berangkat dari lorong,
tentunya ini juga untuk menjawab aksi tawuran antar lorong yang marak terjadi Makassar
beberapa tahun terakhir.
Ishak Ngeljaratan akan mengurai
pentingnya nilai-nilai kebudayaan (kearifan Lokal) dalam membangun kota
Makassar yang damai. Sementara, Dr. Kadir Ahmad akan mengulas pentingnya
menerapkan nilai-nilai agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang
multikultur.
Sementara ketua KNPI terpilih
akan mengurai tentang pentingnya kesadaran kaum muda dalam menciptakan suasana
damai di kota Makassar, mengingat kasus tawuran antar lorong, dan aksi
kejahatan lainnya banyak dilakoni oleh kalangan anak-anak muda.
Acara dialog public ini rencananya akandihadiri oleh berbagai
komunitas agama, etnis, budaya, dan aliran yang ada di Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar