Sesi.Com, Manado- Innalillahi wa inna illaihi rojiun, K.H. Arifin Assegaf, tokoh Muslim asal Ambon yang tinggal di Manado baru saja dipanggil sang pencipta, Senin, (13/04), sekitar pukul 20.00 di Kota Manado Sulawesi Utara.
Kyai Arifin Assegaf menghembuskan nafas terakhirnya di usia 90 tahun. Semasa hidupnya, ia dikenal cukup dekat dengan berbagai kalangan. Sehingga wajar saja jika ucapan bela sungkawa bermunculan di berbagai media sosial (facebook), khususnya dari kalangan aktivis perdamaian.
Salah satunya adalah Direktur Madia, Trisno S. Sutanto. Lewat akun fecebooknya, Trisno mengatakan bahwasanya K.H. Arifin Assegaf tidak hanya dikenal sebagai orang yang komitmen terhadap visi perjuangan pluralisme, tetapi juga dikenal sebagai orang yang telaten dalam merawat aktivis-aktivis muda untuk menjaga kerukunan di wilayah Manado.
"Saya sungguh beruntung dapat berkenalan dan berinteraksi denganmu (K.H. Arifin Assegaf). Selamat kembali, pak Kiai. Yakinlah, semangatmu akan tetap dijaga oleh anak-anak yang lahir dari visimu," ungkap Trisno S. Sutanto, lewat status fecebooknya. Senin (13/04)
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekjend Aliansi Bhinneka Tuggal Ika (ANBTI), Nia Sajarifudin, selain ucapan bela sungkawa, Nia juga mengaku sangat kaget mendengar kabar wafatnya orang tua yang sekaligus dianggap sebagai sahabatnya itu.
Nia dan K.H. Arifin Assegaf dikenal sangat dekat, khususnya dalam hal perjuangan kebangsaan dan perdamaian. “Dulu ketika advokasi kasus Buyat, itu sangat sepi dukungan, justru beliaulah yang tampil sebagai orang tua dan tokoh agama untuk memberi dukungan full," ungkap Nia.
lebih lanjut, Nia memaparkan bahwa perjumpaannya dengan Kyai Arifin Assegaf bermula dari perjuangan HAM, demokrasi dan urusan agama untuk perdamaian. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai orang pantang menyerah dalam memperjuangkan perdamaian. Usianya yang begitu senja tidak menghalangi semangatnya untuk hadir dalam berbagai acara.
“Beliau juga slalu menyemangati kami untuk pantang menyerah dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian demi tegaknya peradaban bangsa, dan hal itu kami lakukan dengan mengintenskan dialog-dialog lintas iman," ungkapnya.
Tak hanya itu, ucapan bela sungkawa juga datang dari para penggiat perdamaian, diantaranya, Aan Ansori, (Koordinator Jaringan Gusdurian Jawa Timur), Suaib Amin Prawono (Koordinator Jaringan Gusdurian Sulselbar) Iqbal Arsyad (Aktivis Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Rakyat), dan Rahmat Kottir (Komunitas Pondok Intelektual Makassar).
Selamat jalan K.H. Arifin Assegaf, pejuang perdamaian dan tokoh Muslim Manado, beristirahatlah dengan tenang disisi-Nya. Semoga segala amal ibadahmu dan perjuanganmu untuk kedamaian senantiasa abadi dan menjadi rahmat bagimu, amin. Biro Litbang
0 komentar:
Posting Komentar